Bermain di Dunia Maya ...

Best Sight to the Future

JANDELA BLOG

PENDIDIKAN
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
OLAHRAGA
AGENT OF CHANGE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR
oleh: Dani Djaelani, S.Pd.I

Model Pembelajaran : MEMORY MODEL (Model Menghafal)
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi : AQIDAH (Iman Kepada Kitab-Kitab Allah)
Kelas / Semester : V (Lima) / I (Ganjil)
Standar Kompetensi : Mengenal kitab-kitab Allah SWT
Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan nama-nama kitab Allah swt.
2. Menyebutkan nama-nama rasul penerima kitab-kitab Allah swt.
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah swt.
2. Menjelaskan salah satu ayat Al-Qur’an tentang kitab-kitab Allah swt.
3. Menyebutkan nama-nama kitab suci Allah swt.
4. Menyebutkan nama-nama rasul penerima kitab-kitab Allah swt.
5. Menjelaskan isi pokok kitab-kitab yang diwahyukan kepada para rasul penerima kitab Allah swt.
6. Menjelaskan al-Qur’an sebagai kitab penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

A. Latar Belakang Penggunaan Model
Dari sudut pandang Psikologis, siswa sekolah dasar kelas V (antara 10-11 tahun) adalah masa pengembangan pola fakir abstrak ke konkret hal ini ditandai dengan tiga kemampuan anak, yaitu mengklasifikasikan, meyusun, dan mengasosiasikan. Perilaku kognitif yang tampak pada periode ini adalah proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret.
Selain itu, pada masa ini anak memiliki kemampuan mengingat yang tinggi, asalkan proses penyimpanan materi dalam memorinya ter-record dengan cara membentuk opini dalam fikiran Peserta didik melalui hubungan-hubungan yang sangat familiar dengan kehidupan mereka.
Pada materi Iman kepada Kitab-kitab Allah adalah materi yang berorientasi umum pada menghafal sejumlah nama kitab Allah dan rasul yang menerimanya, serta kandungan dari kitab-kitab tersebut. Lebih jauh lagi siswa harus menghafal beberapa pengertian mengenai Al-Qur’an jumlah juz, surat, ayat dan huruf dalam Al-Qur’an, berapa lama Al-Qur’an diturunkan dan lain sebagainya.
Dari pemikiran tersebut, maka penulis menggunakan model pembelajaran menghafal (Memory Model).
B. Sintax dan Aplikasi Memory Model dalam pembelajaran
Fase 1 : Attending to the Material (Menyiapkan Materi)
Penyiapan materi ini dengan cara memberikan garis bawah (underlining), merekap daftar (listing) dan merefleksikan materi (reflecting).
Pada materi ini Guru menyiapkan materi pembelajaran Iman Kepada Kitab Allah dan memberikan garis bawah pada tema atau materi yang dianggap penting kemudian membuat daftar hafalan seperti Daftar nama Nabi dan Kitab yang diterimanya, ajaran-ajaran kitab-kitab Allah, jumlah Zuz, jumlah surat, jumlah ayat dan huruf dalam al-Qur’an, serta lamanya Al-Qur’an diturunkan. Setelah menggaris bawahi dan mendaftar hal-hal penting maka proses penghafalanpun dilakukan.
Fase 2 : Developing Conection (Membangun hubungan-hubungan)
Memebuat materi menjadi familiar dan mengambangkan hubungan-hubungan dengan menggunakan teknik-teknik sistem kata kunci, kata ganti dan kata hubung.
Pada materi ini, fase kedua dilakukan dengan cara menghubungkan materi inti yang akan dihafal dengan kata-kata atau istilah-istilah yang lebih familiar dengan siswa, seperti istilah kitab suci Allah dianalogikan sebagai Buku Manual mainan TAMIYA, yaitu cara merakit dan menggunakan TAMIYA. Sama halnya ketika Allah menciptakan Manusia beserta fasilitasnya dengan membuat pula buku manualnya yaitu Kitab sucinya yang berisi aturan-aturan hidup manusia.
Fase 3 : Expanding Memory Images (Memperluas Hafalan gambar)
Menggunakan asosiasi lucu baik dengan ucapan, gerakan atau gambar-gambar yang sangat memikat sehingga anak akan dapat lebih mengingat melalui perbuatan yang dilakukan guru.
Pada materi ini, fase 3 dengan cara membuat gerakan tangan atau body language pada materi lamanya waktu Al-Qur’an diturunkan dengan membentikkan dua berlah jari yang diulang sebanyak tiga kali untuk 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Atau menunjukan gambar-gambar memikat mengenai nama kitab Allah yang asli karena memiliki bentuk yang berbeda antara taurot, zabur injil dan al-Qur’an.
Fase 4 : Recalling (mengingat kembali)
Mengingat kembali materi yang telah diajarkan bersama.
Pada fase terakhir ini, guru membuat quiz MATCH a MATCH, yaitu guru membagikan potongan-potongan kertas kepada setiap siswa berisikan bagian-bagian materi, seperti nama Nabi, nama kitab, nomor 114, angka 30, angka 6666, tulisan ayat qur’an, zuz al-qur’an, dan lain sebagainya. Setelah seluruh siswa terbagi potongan tersebut, maka siswa mencari pasangan kertas yang mereka pegang. Setelah itu guru memberi penguatan materi.
C. Kelemahan / Keuntungan
1. Kelemahan
• Dikhawatirkan terjadinya verbalisme
• Membutuhkan waktu yang lama
• Pencapain cord matter yang cukup lama.
2. Keuntungan
• Siswa akan mengingat materi dengan tempo yang sangat lama.
• Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
• Memberikan wacana keilmuan baru dengan adanya hubungan-hubungan materi inti dengan materi key word.
D. Media
1. Pembuatan
• Mainan anak beserta Manual Book nya.
• Lembar kerja berupa blanko table daftar materi yang akan di hafal
• Gambar-gambar (PHOTO) Kitab-kitab Allah yang asli
• Potongan kertas berisi materi terpisah
2. Penggunaan
• Membuat analogi Kitab Allah dengan Maual Book
• Memasukan daftar materi yang akan dihafal beserta keywordnya (maknanya)
• Memberikan deep intersting pada siswa mengani kitab-kitab allah memang ada.
• Menyajikan Quiz dalam recalling process.

NU GADUH IEU SITE

Foto saya
saya suka pekerjaan yang saya sukai, selalu on time (masih belajar), yang jelas mau diajak ngomong apa saja ...

ASMAUL HUSNA

KALENDER ISLAM

AL-WAQTU

Ayo Ikut..ikut..

Touring

Touring
Pangadaran tujuan ku

GARUDA DI DADAKU

GARUDA DI DADAKU
Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman

ARSIP BERITA